Rabu, 24 Desember 2014

10 Tempat Konvensi di Indonesia

Potensi MICE di Indonesia sudah berkembang pesat. Indonesia sebagai destinasi yang mulai diperhitungkan oleh pasar wisata MICE sebagai tujuan menarik. Sejumlah kegiatan besar dunia menjadi bukti kepercayaan masyarakat dunia untuk melakukan aktivitas MICE. Sektor MICE merupakan indikator kuat perkembangan ekonomi suatu bangsa, penyelenggaraan sebuah event internasional membutuhkan perangkat keras infrastruktur fisik dan perangkat lunak SDM yang ahli dan mentalitas pelayanan kelas utama. Venua adalah salah satu yang mendukung kegiatan MICE. Berikut ini 10 tempat konvensi di Indonesia: 

1. Celebes Convention Centre


Celebes Convention Center merupakan sebuah pusat konvensi yang terletak di Makassar, Indonesia. Pusat konvensi ini dibuka pada tahun 2008. Celebes Convention Center (CCC) terletak di dekat pintu masuk area Tanjung Bunga menempati lahan seluas 1,5 hektar terdiri dari 3 bangunan utama. Gedung ini memiliki ruang pameran yang dapat menampung hingga 10.000 orang. Pusat Konvensi yang mampu menampung hingga 5.000 orang, dan Ballroom dengan kapasitas untuk 4.000 orang. CCC terhubung dengan kawasan Tanjung Bunga yang menghubungkan Trans Studio.

2. Grand Clarion Hotel & Convention Makassar


Grand Clarion Hotel & Convention Makassar merupakan hotel berbintang 5, terletak di jantung kota Makassar berkembang pesat dan distrik bisnis yang menawarkan 585 akomodasi dengan keramahan furnishing dan indah tak tertandingi. Fasilitas MICE terbesar di kota dengan lebih dari 19 function rooms  dan Ballroom dengan kapasitas 6.000 orang.

3. Manado Convention Centre


Manado Convention Centre terletak di Jalan Pierre Tendean. Manado Convention Centre (MCC) menjadi tempat yang tepat untuk penyelenggaraan acara-acara Anda. Tak hanya letaknya yang strategis dan mudah dijangkau, MCC juga menyediakan fasilitas wedding decoration, birthday and other decoration, sound system, ligthing, stage, multimediadan genset. Memiliki Plenary Hall di lantai dasar dengan luas 42 m x 45 m dan tinggi ceiling 8 m serta lantai berkarpet exclusive mampu menampung lebih dari 2.000 undangan atau 5 ribu orang untuk acara konser musik. 12 (dua belas ruangan meeting di lantai dasar dan lantai 2 dapat bersinergi dengan Plenary Hall.Untuk acara pesta pernikahan, MCC memiliki paket istimewa. Para calon pengantin tidak perlu repot mengani hal-hal yang bersifat teknis seperti dekorasi, dokumentasi, multimedia, sound system, music, MC dan wedding singer, mobil pengantin, penyajian makanan dan minuman.Untuk menunjang pelayanan yang prima, MCC bekerjasama dengan vendor rekanan untuk photo shooting, bridal dan entertainment. Fasilitas untuk kegiatan pameran berupa partisi R8 atau paket booth lengkap serta kegiatan MICE (Meeting Incentive, Convention, Exhibition) tersedia di Manado Convention Center.Manado Convention Center beralamat di Jalan Piere Tendean, Kawasan Boulevard Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia. Telp:0431-870888 Fax: 0431-846004.

4. Bali Nusa Dua Convention Centre 


Nusa Dua Convention Center (BNDCC) merupakan fasilitas konvensi, rapat dan pameran terbaru di Bali. Lokasinya dekat dengan Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua saat ini memiliki dua kompleks besar untuk menghelat konvensi internasional yang semakin menigkat di Pulau Bali.    Disiapkan untuk KTT ASEAN dan KTT Asia Timur pada bulan November 2011, BNDCC meliputi lahan seluas 70.000 meter persegi dengan panorama mengesankan dan arsitektur menakjubkan, termasuk total area bangunan seluas 25.000 meter persegi, yang semuanya terintegrasi untuk menciptakan infrastruktur yang lengkap untuk berbagai jenis kegiatan. Jika ruang konvensinnya yang besar dan bergaya teater selesai dibangun, akan mampu menampung sekitar 5.000 tamu. Ruang ini dibagi menjadi 5 unit yang lebih kecil dengan kapasitas berkisar antara 270 kursi sampai 2.200 kursi bergaya teater. Secara strategis terletak di Bali Selatan, BNDCC dapat ditempuh sekitar 20 menit dengan mobil dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan memiliki akses mudah untuk transportasi apapun. Letaknya juga dekat dengan jalan-jalan utama yang menghubungkan banyak tempat dengan berbagai landmark di pulau tersebut.
Pusat konvensi yang lengkap dan multi fungsi ini memiliki semua fasilitas kelas dunia, sebuah ruang pameran yang luas, fasilitas outdoor yang sangat lengkap dan area akomodasi dinamis yang membuatnya menjadi bagian dari pusat konvensi di Indonesia. Seiring dengan fakta bahwa tempat ini dapat mengakomodasi berbagai jenis kegiatan, merupakan faktor tambahan yang menigkatkan nilai pusat konvensi yang berlokasi strategis ini. Lokasinya yang memesona serta sejumlah tur wisata pilihan yang tersedia di dekatnya. BNDCC memiliki lobi pra fungsi seluas 2000 meter persegi, 17 ruang pertemuan dan Nusa Dua Convention Hall yang sangat luas di lantai dasar. Ditambah fasilitas di ruang terbuka dan ruang pertemuan yang memiliki pendingin ruangan dengan pencahayaan alami. Keistimewaan tempat ini adalah tenaga kerjanya yang berdedikasi untuk menyediakan jasa konvensi dan tim audio visual terbaik. Koneksi Wi Fi, akses internet broadband di semua ruang pertemuan dan teknologi pengeras suara yang lengkap. BNDCC juga memiliki ruang parkir yang dapat mengakomodasi sekitar 600 mobil.

5. Bali International Convention Centre


Bali International Convention Centre di Nusa Dua diterima secara luas diterima sebagai tempat untuk acara-acara bergengsi dan rapat internasional. Lokasi utamanya yang berada di antara hotel-hotel mewah dan di antara taman luas di Nusa Dua, berdiri kokoh menghadap luasnya Samudra Hindia. Dalam lingkungan yang magis dan damai, para pemimpin dunia dan delegasi akan merasa tenang dan damai dalam kesibukan diplomatik mereka.
Ini adalah satu-satunya pusat konferensi di dekat pantai di Asia Tenggara Asia yang menawarkan lingkungan aman dan nyaman namun eksotik jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota namun dalam waktu yang bersamaan tetap terhubung ke seluruh dunia. Lokasinya yang berada di depan pantai, suasana tropis, budaya Bali yang unik dan dinamis, menciptakan suasana kondusif dan tidak mudah untuk dilupakan. Semenanjung Nusa Dua memiliki tidak kurang dari 9 hotel mewah menawarkan lebih dari 3.000 kamar dan suite, dengan masing-masing menyediakan ruang multi fungsi berukuran besar dan ruang pertemuan, masakan internasional dan layanan kelas satu, serta beberapa, Spa Bali terbaik dan terkenal di dunia.
Di sini Bali International Convention Centre memegang peranan penting dalam kegiatan MICE di Bali.  Bali International Convention Centre telah mengadakan berbagai pertemuan internasional dan yang terbesar berlangsung pada Desember 2007 lalu yaitu konferensi perubahan iklim PBB yang menghasilkan Bali Roadmap dan Bali Action Plan. Konferensi ini dihadiri tidak kurang 10.000 delegasi dari 180 negara, terdiri dari kepala pemerintah, menteri, organisasi internasional dan LSM. Pada bulan Oktober 2011, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT APEC yang akan berlangsung di Bali, dihadiri oleh Kepala Negara dari semua negara di Asia Pasifik. Terletak sekitar 30 menit dari bandara internasional Ngurah Rai Bali, BICC memiliki tempat konferensi terbesar, perlengakapan terbaik dan konferensi dan pameran paling fleksibel di Bali. Pusat Konvensi itu sendiri adalah sebuah bangunan bertingkat dua, dimana di lantai dasar terdapat Nusa Indah Plenary Hall, runag pameran, ruang VIP, auditorium, dan sejumlah ruang rapat dan ruang pertemuan yang lebih kecil yang dapat menampung 150 - 300 delegasi untuk sesi break-out. Nusa Indah Hall dengan luas 2.000 meter memiliki 2.500 kursi dengan gaya teater atau 1.200 kursi dalam gaya konfigurasi kelas, sedangkan auditorium dapat menampung 506 orang. Memiliki atap setinggi 10 meter dapat menampung hampir semua jenis produksi atau pameran. Di lantai atas lebih kepada ruang pertemuan dan yang terbesar adalah Ruang Nusantara, dapat menampung 1.500 peserta dengan gaya teater atau 1.000 bergaya ruang kelas. Pusat Konvensi langsung tersambung dengan Westin Resort, dengan 350 kamar mewah. Delapan Resor lainnya di dalam kompleks Nusa Dua berjarak tidak jauh dari Bali International Convention Centre .
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Bali International Convention Centre (BICC)


PO Box 36, Nusa Dua Beach 80363 Bali,Indonesia
Telp          : +62361 773623, 77624
Fax           : +62361 772047
Email        : Meetings.BICC@westin.com
Website    : www.baliconvention.com


6. The Jakarta Convention & Exhibition Bureau



Jalan Kuningan Barat I No. 1, Jakarta  12710
Telp          : +6221 5223266, 5223243
Fax           : +6221 5209691
Email        : info@jcneb.com
Website    : www.jcneb.com

Direktorat Meeting, Incentive, Convention and Exhibition Departemen Kebudayaan dan Pariwisata memberikan informasi tentang fasilitas MICE di Jakarta dan seluruh Indonesia. Direktorat Departemen Kebudayaan dan Pariwisata juga membantu dalam koordinasi inspeksi lapangan dan mendukung kegiatan MICE internasional.

7. The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place


Pasifik Place bukanlah Hotel Ritz Carlton di Kuningan. Pasific place merupakan adalah mall mewah di distrik keuangan Jakarta yang memiliki ballrom besar di atas mall. The Ritz Carlton Ballroom memiliki kapasitas 4.500 orang dan bergaya teater. Hotel ini juga memiliki tiga ruang pertemuan untuk kapasitas 60 orang dan 2 untuk kapasitas 20 orang. Hotel ini memiliki 62 kamar

8. Sasana Budaya Ganesha Convention Hall


Gedung dengan luas 22.000 m² ini dibangun tahun 1997. Pertama kali gedung ini digunakan untuk kegiatan wisuda dan akademik Institut Teknologi Bandung (ITB). Sabuga dirancang untuk acara multiguna seperti pertunjukan seni, konser musik, konferensi dan  pameran. Sabuga memiliki total 6 ruang pertemuan lengkap, peralatan pendukung termasuk multimedia. Auditorium utama dapat menampung sebanyak 2.500 orang.

9. Jogja Expo Center                    

                                                                                                                         

Jogja Expo Center atau JEC adalah sebuah gedung pameran dan konferensi berukuan 17.090 meter persegi yang dibangun oleh pemerintah Yogyakarta. JEC menempati lahan seluas 5,4 hektar di mana juga terdapat pusat perbelanjaan, restoran dan gudang. Gedung ini juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan MICE. Gedung ini juga bisa menyelenggarakan Pameran Alat Berat karena lantainya dapat membawa beban sampai 10 ton per meter persegi. Area pameran ini berukuran 144 meter x 60 meter dan memiliki atap setinggi 8.8 meter. Sejumlah pameran besar telah berhasil diselenggarakan di tempat ini, termasuk: Texcraft ke 3 pada 2007, Jogja Furniture Show 2008, Kompas-Gramedia Fair 2008. Kompleks JEC hanya 15 menit berkendara dari bandara dan mudah dijangkau dari setiap sudut Yogyakarta. Ini juga memiliki parkir luas dan landasan helipad.
10. Sumatera Convention Center (SCC)

Untuk mengakomodasi peningkatan permintaan konvensi, perhelatan dan pameran berskala besar.Bangunan 8 lantai (termasuk kantor) berbentuk auditorium ini memiliki 1.064 kursi dengan panggung permanen, peralatan pencahayaan dan sound sistem yang cukup. Gedung ini juga memiliki ruang pameran seluas 3.000 meter persegi dan 4 ruang pertemuan dengan masing-masing kapasitas untuk 400 peserta. Untuk acara outdoor, kawasan SCC outdoor dapat menampung hingga 15.000 tamu untuk acara resepsi outdoor.

Minggu, 21 Desember 2014

Fort Rotterdam

Fort Rotterdam

Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor Penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan. 

Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur. 

Pada tanggal 9 Agustus 1634, Sultan Gowa ke-XIV (I Mangerangi Daeng Manrabbia, dengan gelar Sultan Alauddin) membuat dinding tembok dengan batu padas hitam yang didatangkan dari daerah Maros. Pada tanggal 23 Juni 1635, dibangun lagi dinding tembok kedua dekat pintu gerbang.
Benteng ini pernah hancur pada masa penjajahan Belanda. Belanda pernah menyerang Kesultanan Gowa yang saat itu dipimpin Sultan Hasanuddin, yaitu antara tahun 1655 hingga tahun 1669. Tujuan penyerbuan Belanda ini untuk menguasai jalur perdagangan rempah rempah dan   memperluas sayap kekuasaan untuk memudahkan mereka membuka jalur ke Banda dan Maluku. Armada perang Belanda pada waktu itu dipimpin oleh Gubernur Jendral Admiral Cornelis Janszoon Speelman. Selama satu tahun penuh Kesultanan Gowa diserang, serangan ini pula yang mengakibatkan sebagian benteng hancur. Akibat kekalahan ini Sultan Gowa dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.  

Di kompleks Benteng Ujung Pandang ini, kini terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Makassar. Serta keasliannya masih terpelihara hingga kini.
Harga Tiket masuk : 
-Domestik : ( orang dewasa : IDR 5000 & Anak-anak : IDR 3000 ) 
-Mancanegara : IDR 10.000

Arsitektur Benteng :


Dinding benteng ini kokoh menjulang setinggi 5 meter dengantebal dinding sekitar 2 meter, dengan pintu utama berukuran kecil. Jika dilihat dari udara benteng ini berbentuk segi lima seperti penyu yang hendak masuk kedalam pantai. Karena benteng ini bentuknya mirip penyu, kadang juga benteng ini juga dinamakan Benteng Panynyua (Penyu). Benteng ini mempunyai 5 Bastion, yaitu bangunan yang lebih kokoh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya ditempatkan kanon atau meriam diatasnya.

Wisata Sejarah : 

Salah satu obyek wisata yang terkenal disini selain melihat benteng serta museum Lagaligo adalah menjenguk ruang tahanan sempit Pangeran Diponegoro saat dibuang oleh Belanda sejak tertangkap ditanah Jawa. Perang Diponegoro yg berkobar diantara tahun 1825-1830 berakhir dengan dijebaknya Pangeran Diponegoro oleh Belanda saat mengikuti perundingan damai. Pangeran Diponegoro kemudian ditangkap dan dibuang ke Menado, lantas tahun 1834 ia dipindahkan ke Fort Rotterdam.  
Dia seorang diri ditempatkan didalam sebuah sel penjara yang berdinding melengkung dan amat kokoh. Diruang itu ia disedikan sebuah kamar kosong    beserta pelengkap hidup lainnya seperti peralatan shalat, alquran, dan tempat tidur. Banyak kemudian yang meyakini bahwa Diponegoro wafat di Makassar, lalu ia dikuburkan disitu juga. Tapi ada pendapat lain mengatakan, mayat Diponegoro tidak ada di Makassar. Begitu ia wafat Belanda memindah ia ketempat rahasia agar tidak memicu letupan diantara pengikut fanatiknya di Jawa atau disitu.



Akses ke Lokasi
Karena letaknya di tengah Kota Makassar, benteng ini mudah diakses. Bisa menggunakan taksi, angkutan kota, atau fasilitas pengantaran hotel.
Tarif       
Pengelola tidak mengenkan tarif kepada setiap pengunjung yang masuk ke benteng ini.